Hay Hari Ini kita akan membahas Komik dari Jepang & Termasuk Film Anime Yang Telah Masuk di Negara Kita Yaitu Indonesia 


Perkenalan
Kekkaishi (結界師?) adalah manga karya Ierou Tanabe (Tanabe Yellow). Manga ini diterbitkan sejak 15 Maret 2004 oleh Shogakukan dan masih berlanjut hingga sekarang. Di Indonesia, Kekkaishi diterbitkan oleh Elex di majalah Shonen Star. Dan pada tanggal 11 November 2009 Elex menerbitkan manganya dalam bentuk tankoubon .Di Jepang, Kekkaishi meraih predikat komik terbaik kategori komik cowok versi Penghargaan Manga Shogakukan ke-52 tahun 2007.

Jalan Cerita
Cerita dimulai ketika tokoh utama Yoshimori Sumimura yang berumur 9 tahun yang biasa saja. Tetapi dia sebenarnya pewaris generasi ke-22 dari para Kekkaishi. Kekkaishi adalah orang-orang yang bisa menciptakan kekkai atau pelindung berbentuk persegi, dan mengurung serta menghancurkan siluman yang terperangkap di dalamnya. Setiap malam, Yoshimori mencari dan membinasakan siluman ditemani anjing hantu bernama Madarao.

Selain keluarga Sumimura, adapula keluarga Yukimura yang juga kekkaishi. Hubungan mereka kurang begitu baik. Dahulu, kekkaishi digunakan untuk melindungi tuan tanah bernama Karasumori. Karena suatu hal, mereka akhirnya dihabisi oleh para siluman yang datang ke tanah milik mereka. Siluman-siluman itu tertarik dengan kekuatan spiritual yang dipancarkan tanah tersebut sehingga mereka mendatangi tanah itu untuk menjadi lebih kuat.

Dari keluarga Yukimura pewarisnya adalah Tokine Yukimura. Dia juga ditemani seekor anjing hantu bernama Hakubi yang genit. Kedua orang ini selalu melakukan tugasnya dengan baik. Suatu ketika Yoshimori lengah dan kewalahan melawan seekor siluman bercakar besar dan hampir tewas. Beruntung Tokine datang, tetapi tangannya terluka dan dia sekarat. Sampai sekarang bekas lukanya masih membekas. Sejak saat itu, Yoshimori bertekad untuk menjadi kekkaishi yang hebat agar Tokine tidak terluka lagi.

Semakin lama, masalah semakin rumit, ketika terungkap apa karasumori itu sebenarnya. Belum lagi masalah kurang tidur yang dialami Yoshimori, masalah asmara dengan Tokine dan sebagainya.

Akhirnya Yoshimori bertemu dengan teman yang juga suruhan kakaknya Masamori. Dia bernama Gen Shisiho. Saat pertama kali bertemu Gen dan Yoshimori seringkali bertengkar. Tapi setelah berapa lama akhirnya merekapun dapat berkarja sama. Dan meraka pun harus menghadapi organisasi ayakashi bernama Kokubourou. Setelah itu mereka menghadadapi ayakashi-ayakashi hebat dari sana. Akhirnya mereka berhasil melindungi Karasumori dengan mengorbankan nyawa Gen Shishio.

Setelah kematian Gen markas Yagyo pindah ke kediaman Sumimura. Yoshimori berjanji kepada teman Gen yang bernama Sen Kagemiya akan membalaskan dendam Gen. saat melawan Kokubourou, Yoshimori menyerahkan diri kepada Shion yang menyamar menjadi Kaguro. Saat Byaku akan memasukkan serangganya kepada Yoshimori, Yoshimori mengeluarkan Zekkai. Saat itu Yoshimori ditolong oleh Matsudo Heisuke teman kakek Shige yang telah meninggal.

Akhirnya Matsudo melawan Byaku. Byaku kalah. Lalu Yoshimori menyelamatkan Sen yang disekap Kokubourou. Tokine yang melawan Koshu menang dengan mudah. Tiba saatnya Yoshimori melawan Kaguro. Yoshimori yang kewalahan, menang saat Sen nyaris terkena tebasan Kaguro dengan menciptakan Kekkai yang memiliki kekuatan seperti Zekkai. Sen yang terkurung di dalamnya tak bisa apa-apa. Masamori menggunakan Zekkai untuk menembus Kekkai Yoshimori. Masamori kewalahan, bahkan Tokine pun turun tangan dengan jurus yang diajarkan nenek Toki. Akhirnya Tokine dapat menembus Kekkai Yoshimori dan Masamori dapat menembusnya. Kokubourou pun runtuh.

Setelah itu pun Yoshimori meminta maaf. Akhirnya markas Yagyo pun kembali ke tempatnya,hari-hari kembali seperti biasanya. Karasumori pun tetap dilindungi Yoshimori dan Tokine. 

Karakter
YOSHIMORI SUMIMURA
Yoshimori adalah calon penerus kekkaishi generasi ke-22 dari keluarga Sumimura. Dia sering dimarahi kakeknya karena tidak niat dalam menjadi kekkaishi. Akhirnya dia serius menjadi kekkaishi karena insiden yang terjadi kepada Tokine. Dia selalu bermalas-malasan dan sering tidur di kelas ketika jam pelajaran karena kekurangan tidur akibat semalaman berpatroli di sekitar sekolah. Kekkai miliknya tidak seberapa akurat, tapi daya hancur dan ketahanannya sangat luar biasa. Dia juga bisa membuat kekkai dalam jumlah besar sekaligus karena energinya yang besar. Kakeknya melihat dia penuh potensi dan bakat. 

TOKINE YUKIMURA
Tokine adalah tetangga Yoshimori dan juga seorang calon pewaris kekkaishi dari keluarga Yukimura. Dia dua tahun lebih tua dari Yoshimori. Dialah motivasi bagi Yoshimori untuk menjadi lebih kuat. Dalam hatinya, sebenarnya dia tidak mau kalah dari Yoshimori. Sering kali merasa cemas melihat Yoshimori beraksi. Kekkainya sangat akurat. Dia bahkan bisa membuat kekkai berlapis yang membutuhkan konsentrasi yang besar. Kekuatan kekkainya tidak sekuat dan sekeras Yoshimori. Jika kekuatan kekkai miliknya dan Yoshimori digabung, maka kekkai yang dihasilkan menjadi lentur, akurat sekaligus kokoh. 

MADARAO (Putih)
Madarao adalah anjing hantu milik keluarga Sumimura yang hidup 500 tahun yang lalu. Dulu dia adalah seekor anjing gunung bernama Ginro yang selalu bersama temannya Kouya yang menjadi Ayakashi. Namun, sejak gunung tempat tinggalnya dijadikan pemukiman penduduk, ia mati karena kelaparan. Kagum pada Karasumori.  
HAKUBI (Hitam)
Hakubi adalah anjing hantu milik keluarga Yukimura yang genit. Dia seringkali mengolok-olok Yoshimori dan Madarao. Dia lebih muda 100 tahun dari Madarao.  

TOSHIMORI SUMIMURA
Toshimori adalah adik Yoshimori pewaris generasi ke-23, tapi kekuatannya tidak sebesar Yoshimori. Sangat pandai. Bisa membaca tulisan-tulisan cara menggunakan kekkai. Menganggap Yoshimori kakak yang hebat. 



MASAMORI SUMIMURA 
Masamori adalah kakak Yoshimori sekakigus ketua yagyo. Walaupun bukan pewaris yang sah namun kekuatannya besar. 

SHUUJI SUMIMURA
Shuuji Sumimura: adalah ayah Masamori, Yoshimori, dan Toshimori. Tidak bisa merasakan keberadaan ayakashi. Sangat menyayangi dan memanjakan anak-anaknya.

Download
Anime Song -> Click Here

Seputar Supersemar dan Kontroversinya



SURAT Perintah Sebelas Maret atau Surat Perintah 11 Maret yang disingkat menjadi Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966. Surat “sakti” ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban/Pangkopkamtib (saat itu) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu dalam mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.
  

Isinya

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA  
SURAT PERINTAH
I. Mengingat:  
1.1. Tingkatan Revolusi sekarang ini, serta keadaan politik baik nasional maupun Internasional
1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966

II. Menimbang:  
2.1. Perlu adanja ketenangan dan kestabilan Pemerintahan dan djalannja Revolusi.
2.2. Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI dan Rakjat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta segala adjaran-adjarannja III.

Memutuskan/Memerintahkan:
Kepada:
LETNAN DJENDERAL SOEHARTO,
MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT

Untuk: Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi:
  1. Mengambil segala tindakan jang dianggap perlu, untuk terdjaminnja keamanan dan ketenangan serta kestabilan djalannja Pemerintahan dan djalannja Revolusi, serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimin Besar revolusi/mandataris M.P.R.S. demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar Revolusi.
  2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan-Angkatan lain dengan sebaik-baiknja.
  3. Supaya melaporkan segala sesuatu jang bersangkuta-paut dalam tugas dan tanggung-djawabnja seperti tersebut diatas.

IV. Selesai.

Djakarta, 11 Maret 1966
PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI/PEMIMPIN BESAR REVOLUSI/
MANDATARIS M.P.R.S.
SOEKARNO
Supersemar
Surat Perintah Sebelas Maret ini adalah versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Darat (AD) yang juga tercatat dalam buku-buku sejarah. Sebagian kalangan sejarawan Indonesia mengatakan bahwa terdapat berbagai versi Supersemar sehingga masih ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.

Terbitnya Supersemar
Menurut versi resmi, awalnya terbitnya supersemar terjadi ketika pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengadakan sidang pelantikan Kabinet Dwikora yang disempurnakan yang dikenal dengan nama "Kabinet 100 menteri". Pada saat sidang dimulai, Brigadir Jendral Sabur sebagai panglima pasukan pengawal presiden' Tjakrabirawa melaporkan bahwa banyak "pasukan liar" atau "pasukan tak dikenal" yang belakangan diketahui adalah Pasukan Kostrad di bawah pimpinan Mayor Jendral Kemal Idris yang bertugas menahan orang-orang yang berada di Kabinet yang diduga terlibat G-30-S di antaranya adalah Wakil Perdana Menteri I Soebandrio.

Berdasarkan laporan tersebut, Presiden bersama Wakil perdana Menteri I Soebandrio dan Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh berangkat ke Bogor dengan helikopter yang sudah disiapkan. Sementara Sidang akhirnya ditutup oleh Wakil Perdana Menteri II Dr.J. Leimena yang kemudian menyusul ke Bogor.

Situasi ini dilaporkan kepada Mayor Jendral Soeharto (yang kemudian menjadi Presiden menggantikan Soekarno) yang pada saat itu selaku Panglima Angkatan Darat menggantikan Letnan Jendral Ahmad Yani yang gugur akibat peristiwa G-30-S/PKI itu. Mayor Jendral (Mayjend) Soeharto saat itu tidak menghadiri sidang kabinet karena sakit. (Sebagian kalangan menilai ketidakhadiran Soeharto dalam sidang kabinet dianggap sebagai skenario Soeharto untuk menunggu situasi. Sebab dianggap sebagai sebuah kejanggalan).

Mayor Jendral Soeharto kemudian mengutus tiga orang perwira tinggi (AD) ke Bogor untuk menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor yakni Brigadir Jendral M. Jusuf, Brigadir Jendral Amirmachmud dan Brigadir Jendral Basuki Rahmat. Setibanya di Istana Bogor, pada malam hari, terjadi pembicaraan antara tiga perwira tinggi AD dengan Presiden Soekarno mengenai situasi yang terjadi dan ketiga perwira tersebut menyatakan bahwa Mayjend Soeharto mampu mengendalikan situasi dan memulihkan keamanan bila diberikan surat tugas atau surat kuasa yang memberikan kewenangan kepadanya untuk mengambil tindakan. Menurut Jendral (purn) M Jusuf, pembicaraan dengan Presiden Soekarno hingga pukul 20.30 WIB.

Presiden Soekarno setuju untuk itu dan dibuatlah surat perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret yang populer dikenal sebagai Supersemar yang ditujukan kepada Mayjend Soeharto selaku panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang perlu untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.

Surat Supersemar tersebut tiba di Jakarta pada tanggal 12 Maret 1966 pukul pukul 01.00 waktu setempat yang dibawa oleh Sekretaris Markas Besar AD Brigjen Budiono. Hal tersebut berdasarkan penuturan Sudharmono, dimana saat itu ia menerima telepon dari Mayjend Sutjipto, Ketua G-5 KOTI, 11 Maret 1966 sekitar pukul 10 malam. Sutjipto meminta agar konsep tentang pembubaran PKI disiapkan dan harus selesai malam itu juga. Permintaan itu atas perintah Pangkopkamtib yang dijabat oleh Mayjend Soeharto. Bahkan Sudharmono sempat berdebat dengan Moerdiono mengenai dasar hukum teks tersebut sampai surat Supersemar itu tiba.

Beberapa Kontroversi tentang Supersemar

  • Menurut penuturan salah satu dari ketiga perwira tinggi AD yang akhirnya menerima surat itu, ketika mereka membaca kembali surat itu dalam perjalanan kembali ke Jakarta, salah seorang perwira tinggi yang kemudian membacanya berkomentar "Lho ini khan perpindahan kekuasaan". Tidak jelas kemudian naskah asli Supersemar karena beberapa tahun kemudian naskah asli surat ini dinyatakan hilang dan tidak jelas hilangnya surat ini oleh siapa dan dimana karena pelaku sejarah peristiwa "lahirnya Supersemar" ini sudah meninggal dunia. Belakangan, keluarga M. Jusuf mengatakan bahwa naskah Supersemar itu ada pada dokumen pribadi M. Jusuf yang disimpan dalam sebuah bank.
  • Menurut kesaksian salah satu pengawal kepresidenan di Istana Bogor, Letnan Satu (lettu) Sukardjo Wilardjito, ketika pengakuannya ditulis di berbagai media massa setelah Reformasi 1998 yang juga menandakan berakhirnya Orde Baru dan pemerintahan Presiden Soeharto. Dia menyatakan bahwa perwira tinggi yang hadir ke Istana Bogor pada malam hari tanggal 11 Maret 1966 pukul 01.00 dinihari waktu setempat bukan tiga perwira melainkan empat orang perwira yakni ikutnya Brigadir jendral (Brigjen) M. Panggabean. Bahkan pada saat peristiwa Supersemar Brigjen M. Jusuf membawa map berlogo Markas Besar AD berwarna merah jambu serta Brigjen M. Pangabean dan Brigjen Basuki Rahmat menodongkan pistol kearah Presiden Soekarno dan memaksa agar Presiden Soekarno menandatangani surat itu yang menurutnya itulah Surat Perintah Sebelas Maret yang tidak jelas apa isinya. Lettu Sukardjo yang saat itu bertugas mengawal presiden, juga membalas menodongkan pistol ke arah para jenderal namun Presiden Soekarno memerintahkan Soekardjo untuk menurunkan pistolnya dan menyarungkannya. Menurutnya, Presiden kemudian menandatangani surat itu, dan setelah menandatangani, Presiden Soekarno berpesan kalau situasi sudah pulih, mandat itu harus segera dikembalikan. Pertemuan bubar dan ketika keempat perwira tinggi itu kembali ke Jakarta. Presiden Soekarno mengatakan kepada Soekardjo bahwa ia harus keluar dari istana. “Saya harus keluar dari istana, dan kamu harus hati-hati,” ujarnya menirukan pesan Presiden Soekarno. Tidak lama kemudian (sekitar berselang 30 menit) Istana Bogor sudah diduduki pasukan dari RPKAD dan Kostrad, Lettu Sukardjo dan rekan-rekan pengawalnya dilucuti kemudian ditangkap dan ditahan di sebuah Rumah Tahanan Militer dan diberhentikan dari dinas militer. Beberapa kalangan meragukan kesaksian Soekardjo Wilardjito itu, bahkan salah satu pelaku sejarah supersemar itu, Jendral (Purn) M. Jusuf, serta Jendral (purn) M Panggabean membantah peristiwa itu.
  • Menurut Kesaksian A.M. Hanafi dalam bukunya "A.M Hanafi Menggugat Kudeta Soeharto", seorang mantan duta besar Indonesia di Kuba yang dipecat secara tidak konstitusional oleh Soeharto. Dia membantah kesaksian Letnan Satu Sukardjo Wilardjito yang mengatakan bahwa adanya kehadiran Jendral M. Panggabean ke Istana Bogor bersama tiga jendral lainnya (Amirmachmud, M. Jusuf dan Basuki Rahmat) pada tanggal 11 Maret 1966 dinihari yang menodongkan senjata terhadap Presiden Soekarno. Menurutnya, pada saat itu, Presiden Soekarno menginap di Istana Merdeka, Jakarta untuk keperluan sidang kabinet pada pagi harinya. Demikian pula semua menteri-menteri atau sebagian besar dari menteri sudah menginap diistana untuk menghindari kalau datang baru besoknya, demonstrasi-demonstrasi yang sudah berjubel di Jakarta. A.M Hanafi Sendiri hadir pada sidang itu bersama Wakil Perdana Menteri (Waperdam) Chaerul Saleh. Menurut tulisannya dalam bukunya tersebut, ketiga jendral itu tadi mereka inilah yang pergi ke Istana Bogor, menemui Presiden Soekarno yang berangkat kesana terlebih dahulu. Dan menurutnya mereka bertolak dari istana yang sebelumnya, dari istana merdeka Amir Machmud menelepon kepada Komisaris Besar Soemirat, pengawal pribadi Presiden Soekarno di Bogor, minta ijin untuk datang ke Bogor. Dan semua itu ada saksinya-saksinya. Ketiga jendral ini rupanya sudah membawa satu teks, yang disebut sekarang Supersemar. Di sanalah Bung Karno, tetapi tidak ditodong, sebab mereka datang baik-baik. Tetapi di luar istana sudah di kelilingi demonstrasi-demonstrasi dan tank-tank ada di luar jalanan istana. Mengingat situasi yang sedemikian rupa, rupanya Bung Karno menandatangani surat itu. Jadi A.M Hanafi menyatakan, sepengetahuan dia, sebab dia tidak hadir di Bogor tetapi berada di Istana Merdeka bersama dengan menteri-menteri lain. Jadi yangdatang ke Istana Bogor tidak ada Jendral Panggabean. Bapak Panggabean, yang pada waktu itu menjabat sebagai Menhankam, tidak hadir.
  • Tentang pengetik Supersemar. Siapa sebenarnya yang mengetik surat tersebut, masih tidak jelas. Ada beberapa orang yang mengaku mengetik surat itu, antara lain Letkol (Purn) TNI-AD Ali Ebram, saat itu sebagai staf Asisten I Intelijen Resimen Tjakrabirawa.
  • Kesaksian yang disampaikan kepada sejarawan asing, Ben Anderson, oleh seorang tentara yang pernah bertugas di Istana Bogor. Tentara tersebut mengemukakan bahwa Supersemar diketik di atas surat yang berkop Markas besar Angkatan Darat, bukan di atas kertas berkop kepresidenan. Inilah yang menurut Ben menjadi alasan mengapa Supersemar hilang atau sengaja dihilangkan.
Berbagai usaha pernah dilakukan Arsip Nasional untuk mendapatkan kejelasan mengenai surat ini. Bahkan, lembaga ini berkali-kali meminta kepada Jendral (purn) M. Jusuf saksi terakhir hingga akhir hayatnya (8 September 2004), agar bersedia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun selalu gagal. Lembaga ini juga sempat meminta bantuan Muladi yang ketika itu menjabat Mensesneg, Jusuf Kalla, M. Saelan, bahkan meminta DPR untuk memanggil M. Jusuf. Sampai sekarang, usaha Arsip Nasional itu tidak pernah terwujud. Saksi kunci lainnya, adalah mantan presiden Soeharto. Namun dengan wafatnya mantan Presiden Soeharto pada tanggal 27 Januari 2008 membuat sejarah Supersemar semakin sulit untuk diungkap.

Dengan kesimpangsiuran Supersemar itu, sebagian kalangan sejarawan dan hukum Indonesia berpendapat bahwa peristiwa G-30-S/PKI dan terbitnya Surat Perintah Sebelas Maret adalah salah satu dari sekian banyak lembar sejarah Indonesia yang masih misterius. Bagaimana menurut Anda?




Sumpah Pemuda

Kisah Patriotisme Pemuda Indonesia untuk Mempersatukan Bangsa

Pada pertengahan 1923, serombongan mahasiswa yang bergabung dalam Indonesische Vereeninging (nantinya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia) kembali ke tanah air. Kecewa dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di Indonesia, dan melihat situasi politik yang di hadapi, mereka membentuk kelompok studi yang dikenal amat berpengaruh, karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu. Pertama, adalah Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie-club) yang dibentuk di Surabaya pada tanggal 29 Oktober 1924 oleh Soetomo. Kedua, Kelompok Studi Umum (Algemeene Studie-club) direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung yang dimotori oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925.

Suatu gejala yang tampak pada gerakan mahasiswa dalam pergolakan politik di masa kolonial hingga menjelang era kemerdekaan adalah maraknya pertumbuhan kelompok-kelompok studi sebagai wadah artikulatif di kalangan pelajar dan mahasiswa. Diinspirasi oleh pembentukan Kelompok Studi Surabaya dan Bandung, menyusul kemudian Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), prototipe organisasi yang menghimpun seluruh elemen gerakan mahasiswa yang bersifat kebangsaan tahun 1926, kelompok Studi St. Bellarmius yang menjadi wadah mahasiswa Katolik, Cristelijke Studenten Vereninging (CSV) bagi mahasiswa Kristen, dan Studenten Islam Studie-club (SIS) bagi mahasiswa Islam pada tahun 1930-an.

Lahirnya pilihan pengorganisasian diri melalui kelompok-kelompok studi tersebut, dipengaruhi kondisi tertentu dengan beberapa pertimbangan rasional yang melatari suasana politis saat itu. Pertama, banyak pemuda yang merasa tidak dapat menyesuaikan diri, bahkan tidak sepaham dan kecewa dengan organisasi-organisasi politik yang ada. Sebagian besar pemuda saat itu, misalnya menolak ideologi Komunis (PKI) maka mereka mencoba bergabung dengan kekuatan organisasi lain seperti Sarekat Islam (SI) dan Boedi Oetomo. Namun, karena kecewa tidak dapat melakukan perubahan dari dalam dan melalui program kelompok-kelompok pergerakan dan organisasi politik tersebut, maka mereka kemudian melakukan pencarian model gerakan baru yang lebih representatif.

Kedua, kelompok studi dianggap sebagai media alternatif yang paling memungkinkan bagi kaum terpelajar dan mahasiswa untuk mengkonsolidasikan potensi kekuatan mereka secara lebih bebas pada masa itu, dimana kekuasaan kolonialisme sudah mulai represif terhadap pembentukan organisasi-organisasi massa maupun politik.

Ketiga, karena melalui kelompok studi pergaulan di antara para mahasiswa tidak dibatasi sekat-sekat kedaerahan, kesukuan,dan keagamaan yang mungkin memperlemah perjuangan mahasiswa.

Ketika itu, disamping organisasi politik memang terdapat beberapa wadah perjuangan pemuda yang bersifat keagamaan, kedaerahan, dan kesukuan yang tumbuh subur, seperti Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Celebes, dan lain-lain.

Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia: generasi 1928. Maka, tantangan zaman yang dihadapi oleh generasi ini adalah menggalang kesatuan pemuda, yang secara tegas dijawab dengan tercetusnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober1928, dimotori oleh PPPI.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928



Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
  1. Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
    Peserta :


    1. Abdul Muthalib Sangadji
    2. Purnama Wulan
    3. Abdul Rachman
    4. Raden Soeharto
    5. Abu Hanifah
    6. Raden Soekamso
    7. Adnan Kapau Gani
    8. Ramelan
    9. Amir (Dienaren van Indie)
    10.Saerun (Keng Po)
    11. Anta Permana
    12.Sahardjo
    13. Anwari
    14. Sarbini
    15. Arnold Manonutu
    16. Sarmidi Mangunsarkoro
    17. Assaat
    18. Sartono
    19. Bahder Djohan
    20. S.M. Kartosoewirjo
    21. Dali
    22. Setiawan
    23. Darsa
    24. Sigit (Indonesische Studieclub)
    25. Dien Pantouw
    26. Siti Sundari
    27. Djuanda
    28. Sjahpuddin Latif
    29. Dr.Pijper
    30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
    31. Emma Puradiredja
    32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
    33. Halim
    34. R.M. Djoko Marsaid
    35. Hamami
    36. Soekamto
    37. Jo Tumbuhan
    38. Soekmono
    39. Joesoepadi
    40. Soekowati (Volksraad)
    41. Jos Masdani
    42. Soemanang
    43. Kadir
    44. Soemarto
    45. Karto Menggolo
    46. Soenario (PAPI & INPO)
    47. Kasman Singodimedjo
    48. Soerjadi
    49. Koentjoro Poerbopranoto
    50. Soewadji Prawirohardjo
    51. Martakusuma
    52. Soewirjo
    53. Masmoen Rasid
    54. Soeworo
    55. Mohammad Ali Hanafiah
    56. Suhara
    57. Mohammad Nazif
    58. Sujono (Volksraad)
    59. Mohammad Roem
    60. Sulaeman
    61. Mohammad Tabrani
    62. Suwarni
    63. Mohammad Tamzil
    64. Tjahija
    65. Muhidin (Pasundan)
    66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
    67. Mukarno
    68. Wilopo
    69. Muwardi
    70. Wage Rudolf Soepratman
    71. Nona Tumbel

    Catatan :
    Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
    gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.

    1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
    2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie

  2.  Memaknai Hari Sumpah Pemuda
    Terlintas dalam benak dalam kepala ini, tebersit berbagai pertanyaan.. apa itu hari sumpah pemuda ? apa maknanya ? apa pesan moralnya ? Sejarahnya bagaimana, lalu hikmah apa yang dapat kita petik dan berbagai pertanyaan lainnya.
    Click here to view the original image of 800x529px.
    Kongres Pemuda II yang mencetuskan Sumpah Pemuda 28 Oktober
    Dilihat dari sejarahnya Hari Sumpah Pemuda itu dimulai ketika sekelompok pemuda merasa perlunya sebuah perekat dan pemersatu agar bangsa kita lebih solid dalam menuju kemerdekaan pada waktu itu. Tetapi apa relevansinya dengan zaman sekarang ? Sumpah pemuda, bila kita ambil hikmahnya, itu mencerminkan sebuah tekad, komitmen dan cinta terhadap bangsa dan negara. Sehingga Bangsa ini menjadi lebih baik dan maju di segala sektor kehidupan.
    lalu apa yang dapat kita lakukan untuk memaknai hari sumpah pemuda ini ?
    Sangat simpel, cintai bangsa ini dengan segala hati Anda. Bila telah ada cinta, maka segala urusan pun menjadi mudah.
    Mulailah dengan melihat fakta positif - potensi-potensi bangsa Indonesia yang luar biasa. Selama ini yang terkonotasi negatif, seharusnya tidak kita bicarakan secara berlebihan. Bagaimanapun juga kita memiliki segudang hal-hal yang positif. Bangsa Indonesia, bila kita lihat pancasila dan uud 1945, telah dibangun dari landasan dan pemikiran yang utuh yang mencakup segala aspek kehidupan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Baik dari segi aspek moral, religi, perekonomian, pendidikan, hukum, kesejahteraan sosial dan lain-lain.
    Jika Indonesia benar-benar menerapkan pancasila & uud 1945, maka seharusnya menerapkan sistem perekonomian yang didasari kesejahteraan bersama, yaitu koperasi. Menurut saya, ini adalah sistem perekonomian yang terbaik yang pernah saya ketahui. Karena koperasi didasarkan atas usaha untuk maju bersama, saling mendukung satu sama lain dan memberikan keuntungan seluas-luasnya kepada khalayak ramai daripada sistem ekonomi monopoli atau kapitalisme, yang memberikan keuntungan hanya pada segelintir orang. Pemikiran semacam ini telah ada pada bangsa kita. Walau belum dipraktekkan dengan baik, tapi kita patut berbangga karena teorinya telah ada dan Indonesia sebagai negara pertama yang mencetuskan ide ini.
    Dari sistem pendidikan, Ki Hajar Dewantara telah menyadari pentingnya “budi pekerti” sebagai komponen utama dalam pendidikan. Pendidikan, Pengetahuan, Kecerdasan tanpa “budi pekerti” itu seperti bumerang yang bisa merusak tatanan kehidupan banyak orang. Dapat kita lihat penemuan bom nuklir yang tidak digunakan pada tempatnya, adalah salah satu hasil dari pengetahuan dan kecerdasan tanpa “budi pekerti”. Indonesia boleh berbangga karena telah memiliki pencetus yang sangat brilian dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara dan “sistem budi pekerti” ini akan menginspirasi banyak negara untuk diikuti.
    Dalam hal demokrasi dan kebebasan bertanggung jawab, Indonesia termasuk tidak buruk. Kebebasan beragama, Kebebasan berpendapat, salah satu contohnya telah dijamin oleh UUD 1945. Sedangkan di negara-negara lain, itu masih belum. Mungkin kalian tidak percaya, dan rasanya tidak perlu menyebutkan nama-nama negara tersebut. Hanya sekarang-sekarang ini saja, ada segelintir orang yang tidak bertanggung jawab merusak citra itu.
    Dengan berbagai suku, ras dan agama, Indonesia dari peradaban dulu telah dapat hidup berdampingan secara damai. Dari kerajaan sriwijaya, majapahit, dsbnya, bahkan sebenarnya sampai sekarang masih demikian. Kerusuhan mei dan sebagainya hanyalah usaha politik segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Dan hal ini terjadi, karena rakyat Indonesia tidak berpaling ke dalam dirinya, tapi malah mengikuti “paham” yang materialistik, sehingga mudah dibodohi2.
    Indonesia juga kaya akan berbagai khazanah budaya dan seni, dan hal ini telah mendapat perhatian dari banyak pihak. Bisa kita sebut dari jenis tari-tariannya yang sangat beragam, ukiran seninya, peninggalan candi-candinya, berbagai jenis makanan tradisional, berbagai jenis permainan tradisional dan masih banyak hal lainnya. Perpaduan yang kompleks ini jarang ada di negara lain.
    Indonesia juga adalah salah satu dari segelintir negara yang pernah dalam masa kepemimpinan dengan atmosfir “spiritual” dan “cinta”. Bila kita telaah sejarah kerajaan bangsa kita, betapa bangsa kita telah mengutamakan aspek “spiritual”, “budi pekerti” dan “cinta” dalam kehidupan sehari-hari. Dan hal inilah coba dituangkan oleh Bung Karno dan para pendiri negara dalam bentuk “Pancasila dan UUD 1945″ yang merupakan “INTISARI BUDAYA BANGSA INDONESIA”.
    Bila kita mau lebih teliti dan menelaah “Pancasila” dan “UUD 1945″, Betapa bangsa kita ingin dibangun atas landasan “spiritual”, “budi pekerti”, “cinta” yang mengutamakan kepentingan bersama, seluas-luasnya dan kebahagiaan semua rakyatnya. Keren kan ?
    Dan hati ini yakin masih banyak hal segudang lainnya, dari sumber kekayaan alamnya yang berlimpah, kesuburan tanahnya, kekayaan maritimnya, sifat-sifat tepo seliro dan gotong royong yang masih kental dalam sebagian besar rakyat Indonesia yang tinggal di pedesaan, bla.. bla.. bla.. bila kita mau gali dan telaah lagi tentang Indonesia.. akan bisa kita bawa ke permukaan dan kita akan bilang.. wow.. keren rupanya bangsaku ini, Indonesia.

    C: Bila ada kesalahan informasi pada artikel ini. Mohon Ma'af.
    Sekian
    Semoga Bermanfaat
    ~_~
Wah Hari ini Panjang Sekali......!!!
Oh ya kemarin malam..........!!!

Pada Tanggal 18 - 10 - 2011
Presiden Mengumumkan Perombakan Kabinet yang di bawah ini bisa di Liat & di Baca.!!!

Daftar:
Menteri beserta Jabatannya :

1.Amir Syamsuddin : Hukum & HAM
2.Jero Wacik : Energi & Sumber Daya Mineral
3.Gita Wirjawan : Perdagangan
4.Evert Ernest Mangindaan : Perhubungan
5.Syarip Cicip Sutardjo : Kelautan & Perikanan
6.Mari Elka Pangestu : Pariwisata & Ekonomi Kreatif 
( sebelum tgl 19 -10 - 2010 bernama Kebudayaan & Pariwisata)
7.Gusti Muhammad Hatta : Riset & Teknologi
8.Berth Kambuaya : Lingkungan Hidup
9.Azwar Abubakar : Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi
10.Dahlan Iskan : Badan Usaha Milik Negara
11.Djan Faridz : Perumahan Rakyat  

Kepala Lembaga Pemerintahan Non Kementerian beserta Jabatannya :

1.Marciano Norman : Kepala Badan Inteljen Negara
2.Belum Di tentukan : Badan Koordinasi Penanaman Modal
3.Wardana : Wakil Menteri ( Wakmen) Luar Negeri
4.Denny Indrayana : Wakmen.Hukum & HAM
5.Mahendra Siregar : Wakmen Keuangan
6.Widjajono Partowidagdo : Wakmen Energi & Sumber Daya Mineral
7.Bayu Krisnamurthi : Wakmen Perdagangan
8.Rusman Heriawan : Wakmen Pertanian (Menterinya tdk di Ganti)
9.Ali ghufron Mukti : Wakmen Kesehatan
10.Musliar Kasim : Wakmen Pendidikan & Kebudayaan
11.Wiendu Nuryanti : Wakmen Pendidikan & Kebudayaan
12.Nasaruddin Umar : Wakmen Agama
13.Sapta Nirwandar : Wakmen Pariwisata & Ekonomi Kreatif
14.Mahmuddin Yasin : Wakmen Badan Usaha Milik Negara

Mulai menjabat 19 - 10 - 2011

Statistics

Copyright © 2015 - Alphaz 19 - All Rights Reserved | Partner: Izone 9 and Anime Gatez