Tentang Braigo

Diketik: Kamis, 09 April 2015 | Artikel Lainnya:

Tentang Huruf Braile
Huruf braille ditemukan oleh Louis Braille pada saat dirinya masih berumur 15 tahun. Ketika itu Braille mengalami kebutaan karena dirinya mengalami kecelakaan sewaktu kecil. Dengan kerja kerasnya, akhirnya Braille menemukan alphabet sendiri untuk orang buta dengan bantuan huruf Prancis dan not musik balok yang kemudian diberi nama sesuai dengan namanya sendiri. Huruf braille pertama kali diperkenalkan pada tahun 1837. Setelah itu, pada tahun 1991, printer huruf braille diperkenalkan. Sekarang harga printer braille berkisar antara 2 ribu USD sampai 10 ribu USD. Adalah Shubham Banerjee, anak berusia 13 tahun yang mampu membuat printer braille seharga hanya 350 dolar!

Suka Ipa sejak kecil
Shubham yang lahir pada 29 Oktober 2001 ini sekarang berusia 13 tahun. Shubham lahir di Belgia, dan menghabiskan masa kecilnya disana. Setelah itu orang tuanya pindah kerja di Amerika Serikat pada saat umur Shubham 3 tahun, dan melanjutkan sekolah dasar di California. Pada saat SMP, Shubham masuk ke Magnolia Science Academy sebelum sekolah di Champion School, San Jose. Disanalah Shubham mulai tertarik dengan hal-hal yang berbau ilmu pengetahuan alam.
 
Mendapat Surat Edaran Donasi untuk Orang ButaPada Desember tahun 2013, Shubham mendapatkan edaran untuk donasi kepada orang buta. Ketika itu Shubham masih belum mengetahui bagaimana orang buta membaca. Tak lama kemudian, Shubham pun mengetahui bahwa orang buta harus membaca dengan huruf braille. Dan ketika mencari tentang braile tersebut, Shubham mengetahui bahwa printer braille berharga 2 ribu sampai 10 ribu dolar. Tentunya, harga tersebut terlalu mahal untuk ukuran orang buta, akhirnya Shubham pun memutuskan untuk membuat printer braille sendiri.

Suka bermain Lego
Sejak umur 2 tahun, Shubham sudah suka bermain Lego. Shubham sering membuat mobil dan kapal. Dalam permainan lego, Shubham berpikir bahwa kreatifitasnya menjadi tak terbatas, dia bisa membuat bentuk apa saja dengan Lego. Ketika sudah beranjak dewasa, ternyata Shubham mengetahui ada Lego yang menggunakan robotic.

Membuat Braigo
Setelah menerima edaran donasi untuk orang buta tersebut, Shubham langsung mencari bagaimana cara yang lebih mudah untuk orang buta agar bisa membeli printer dengan harga yang lebih murah. Dengan memanfaatkan Lego Mindstorms EV3, Shubham memprogram sendiri Lego tersebut untuk bisa menulis huruf braille A sampai Z. Untuk model, Shubham harus sampai mengulang 7 kali baru mendapatkan model yang pas untuk Braigo (Braille Lego). Setelah itu, pada bulan Januari, Braigo dipamerkan di sekolahnya untuk mendapatkan tanggapan beberapa teman atau gurunya.

Menjadi anak termuda yang mendapatkan bantuan dana dari Intel
Tidak salah jika ada yang menyebut bahwa Shubham sebagai entrepreneur termuda di Amerika Serikat. Dalam sejarah, hanya ada Nick D’Aloisio berumur 17 tahun dengan Summly-nya yang dibeli oleh Yahoo! 30 juta dollar. Setelah dihubungi oleh pihak Intel, Shubham bekerja dengan prosesor ‘pemberian’ Intel untuk mengembangkan Braigo miliknya. Selain itu, Intel juga memberikan dana beberapa ratus ribu dolar untuk kebutuhan pengembangan Braigo. Bersama Intel, Shubham diajak bertemu dengan petinggi perusahaan dunia, seperti berkunjung di Silicon Valley, White House dan bertemu dengan CEO Lego.

Membuat Braigo untuk kepentingan orang banyak
Ketika membeli beberapa perangkat Lego, Shubham mengatakan bahwa dia tidak takut untuk menghabiskan uang berapa banyak. Shubham hanya berpikir kalau Braigo nantinya akan bisa berguna bagi masyarakat, khususnya bagi penyandang tuna netra. Tak hanya itu saja, Shubham juga membuat Braigo tidak berorientasi bisnis. Orang tua dari Shubham sudah menanamkan kepadanya, yaitu ‘Jika kamu berbuat baik kepada orang, kamu akan mendapatkan sesuatu yang baik’.

Note: Bila ada kesalahan dalam informasi ini mohon ma'af.

Mr.S: Klik di sini

Sekian
Semoga Bermanfaat
~_~


Respons to " Tentang Braigo "

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Baik & Sopan

Statistics

Copyright © 2015 - Alphaz 19 - All Rights Reserved | Partner: Izone 9 and Anime Gatez